Selasa, 17 April 2012

Menganalisis Novel Remaja Indonesia

Judul                         : Pokoknya Aku Suka Kamu
Pengarang                  : Kinoysan (Ari Wulandari)
Unsur-unsur Intrinsik  :
1.   Tema
Dapat disimpulkan dari isi cerita, tema dari novel yang berjudul “Pokoknya Aku Suka Kamu” adalah “Kasih Sayang atau PerjalananCinta” karena banyak melibatkan remaja yang mencari seorang pasangan yang akan menjadi teman hidup mereka dan menjadi cinta sejati pula.
2.   Penokohan
Tokoh yang terlibat dalam novel remaja Indonesia yang berjudu “Pokoknya Aku Suka Kamu” berjumlah 28 orang, yaitu:
a.   Bayu
Di awal cerita, ia memiliki karakter yang sombong. Hal tersebut disimpulkan dari kalimat yang terdapat di halaman 2 tepatnya di paragraph 5, yaitu “Bayu sangat kesal. Brengsek juga Gagah! Memangnya diberi apa sih sampai dia ngotot promosiin cewek dekil itu? Dia memang dekil. Lihat Yu, sepatu kets-nya yang buleken itu. Lihat Yu, bajunya yang ndak pernah ganti itu. Rapi sih rapi, tapi kalau warnanya kusam, ya bikin sebal. Dan tasnya yang juga Cuma itu-itu aja. Ndak pernah ganti. Jelas aja, mna kuat ia dia beli barang-barang mahal? Ah, sudahlah ngapain juga mikirin si anak dekil! Sungut Bayu dalam hati”.
Tetapi, di tengah cerita karakternya berubah menjadi seorang yang lemah lembut. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat di halaman 49 paragraf 3, yakni “Lintang…, kata bayu pelan, maafkan ulahku selama ini ya! Aku benar-benar minta maaf, tambahnya terbata-bata. Lintang hanya tersenyum”.
b.   Gagah
Memiliki karakter yang baik. hal tersebut dapat dilihat pada kalimat dihalaman 106 palagrap ke-9 yakni “maminya hanya memeluk lembut. Pasti boleh. Mami tahu dia anak yang baik  dan bertanggung jawab. Selama ini Mami dan papi selalu percaya sepenuhnya soal kamu kepada dia”. Gayah pun memilik otak yang cerdas. Hal tesebut dapat dilihat pada  kalimat di halaman 146 paragraf 8, yakni “Nah, akhirnya keinginannya  untuk jalan-jalan gratis ke singapura tekabul juga.”  
c.   Seruni (Ibunya Bayu)
Memiliki karakter yang perhatian dan mudah khawatir. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat di halaman 4 paragraf 4, yakni “Ibu juga nggak tahu mesti ngomong apa, Yu. Perasaan Ibu nggak enak untuk melepaskanmu kali ini, kata ibunya”.
d.   Lintang
Memiliki karakter yang baik hati. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat di halaman 92 paragraf ke-11, yakni “Bisa jadi to? Lintang cantik, baik hati. Sebagai cowok, Bayu pasti suka dia.”
e.   Karel
Memili karakter yang sombong. Hal tersebut dapat dilihat dalm kalimat pad kalimat di halaman 6 paragraf 6, yakni “Iyalah, masa nggak mandi? Aku belum mandi waktu berangkat tadi, kata Karel masih dengan cuek. Mau ikut? Ayo, asal nggak malu aja liat bodi aku yang seksi abis serunya sambil keluar kamar.
f.   Dini
Memiliki karakter yang pemarah. Hal tesebut dapat dilihat pada kalimat yang terdapat di halaman 6 paragraf 7, yakni “Dasar monyong! Seru Dini bersungut-sungut. Ia masih saja kesal mendengar Karel memuji dirinya sendiri. Meskipun ia mengakui bahwa Karel memang cantik dan seksi. Ia adalah salah satu cewek tercntik di sekolah yang dikejar-kejar arjuna.
g.   Riska
Memiliki karakter yang penenang. Hal tersebut dapat disimpulkan dari kalimat di halaman 6 paragraf 8, yakni “Udah, jangan kesal gitu. Kayak nggak kenal siapa Karel aja. Kata Riska menenangkan Dini.
h.   Mentari
Memiliki karakter yang cerewet. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 2 paragraf 3, yakni “Ya udah, Yu! Kalau ndak suka, ya udah. Tapi, kamu jangn jelek-jelekin lintang melulu. Sebenarnya dia cocok sama kamu. Mumpung dia masih sendiri. Dia cantik. Kamu bias senang dengannya daripad Mentari yang bawel itu, kata Gagah”.
i.    Bu Amir.
Ia selalu melek informasi, atu bisa disebut tak pernah ketinggalan informasi. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat di halaman 12 paragraf 3, yakni “Bu Amir memang termasuk warga dusun yang cukup melek informasi, apalagi menyangkut penyakit dan obat-obatan.
j.    Pak Kadus
Memiliki karakter yang ramah. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat yang terdapat pada halaman 10 paragraf 7 yakni “Nak, bapak merasa pusing dan mau pulang duluan. Kalian tinggal di sini saja dulu untuk ngobrol dengan mereka. Sudah tahu jaln kembalinya, kan? tanya Pak Kadus bersiap-siap pulang. Bayu dan teman-temannya mengangguk mantap.
k.   Pak Tua/Pak Abimanyu
Memiliki karakter yang pemarah. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat di halaman 22 paragraf 5, yakni “Tidak boleh. Aku sudah susah payah menanam dan menjaganya, klian enak-enakan meminta. Sudah, sekarang kembali ke tempatmu sebelum aku berubah pikiran dan jangan ke sini lagi! Bentak Pak Tua, si pemilik kebun.
l.    Lucky
Memiliki karakter yang penakut. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 23 paragraf 1, yakni “Tapi tolong….biarkan kami lewat… kami takut harimau, pak kata Lucky ketakutan setelah melihat harimau loreng yang cukup besar”.
m.  Arif
Memiliki karakter yang sama dengan Lucky yaitu penakut. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 23 paragraf 3, yakni “Ampun deh! Aku nyaris mati ketakutan, Yu! Gila, pelihrannya bukan anjing, tapi harimau!”.
n.   Mbak Deo.
Memiliki karakter yang penyayang apalagi terhadap keluarga. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 24 paragraf 4, yakni “Nih, pesanan kamu, katany sambil menyerahkan tas hitam besar”.
o.   Eyang Kakung
Memiliki karakter yang baik hati serta selalu berusaha. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 51 paragraf 6, yakni “Eyang kakung-mu tinggal di desa yang sama dengan saya. Eyangmu sudah berusaha menyadarkan masyarakat, tetapi kekuataan keyakinan adat masih sangat kuat, Nak. Kami harus pergi dan menetap di sini. Tanh ini milik eyangmu, cerita Pak Abimanyu”.
p.   Windy
Memiliki otak yang pintar/cerdas serta rajin belajar. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat yang terdapat di halaman 56 paragraf 2, yakni “Iya, Bu. Aku terpilih mewakili sekolah di perlombaan Fisika tingkat SMU. Sekarang aku harus banyk belajar, soalnya lomba diadakan beberapa hari setelah masuk sekolah”.
q.   Danu
Memiliki karakter yang rendah hati. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 63 paragraf 2, yakni “Waduh, Mbak. Saya ini belum punya pacr. Nggak ada cewek yang mau sama saya. Orang item kayak saya gini. Ini untuk adik saya, katanya pelan”.
r.   Wilujeng
Memiliki karakter yang tidak mudah putus asa serta selalu bersosialisasi. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 66 paragraf 8, yakni “Pak, orang kan nggak noleh berhenti berusaha. Yang pentik bagi kita adalah berusaha. Aku ingin hidup bermasyarakat lagi”.
s.   Andri
Memiliki karakter yang perhatian. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat yang terdapat di halaman 69 paragraf 13, yakni “Ya, cinta memang susah, Lin. Aku hanya kasihan kalau kamu jadi tidak enak sendiri karena rasa yang tidak terbalas”.
t.   Eyang Brata
Ia adalh orang yang selalu santai menjalani hidupnya. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 71 paragraf 6, yakni “Itu hanya Allah yang tahu, Cah Ayu. Tidak perlu khawatir, jodoh itu seperti bayangan kita”.
u.   Orang Tua Wibowo
Memiliki karakter yang penyayang. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat di halaman 76 paragraf 2, yakni “Itu betul, Wo. Tak sedilkit pun kenyataan itu mengurangi kasih saying kami. Kami memang menenmukan kamu sewaktu kamu tergeletak di tepi hutan”.
v.   Wibowo
Memiliki karakter yang selalu berusaha. Hal tersebut dapat disimpulkan pada kalimat di halaman 77 paragraf 4, yakni “Yang penting kan kita berusaha dulu, Pak. Soalnya ini bersangkut paut dengan masalah asal-usul dan orangtua saya”.
w.  Kania
Ia memiliki sifat yang suka nguping pembicaraan seseorang juga orang yang selalu nyerocos. Hal tersebut dapat disimpulkan dari kalimat di halaman 111 paragraf 5, yakni “Itu, kata Bayu menodai Mentari itu loh! Aku kan sempat dengar langsung waktu Mentari bilang ke Bayu pas kalian di parkiran itu, cerocos Kania”.
x.   Cherryl
Memiliki sifat yang sok tahu. Hal tersebut dapat disimpulkan dari kalimat di halaman 78 paragraf 12, yakni “Cherryl, kamu jangan suka berbicara sok tahu gitu”.
y.   Beni
Memiliki karakter yang licik dan sifat yang bejat. Hal tersebut dapat disimpulkan dari kalimat di halaman 55 paragraf 11, yakni “Beni hanya tertawa senang. Sinar matanya menggambarkan sedikit kelicikan, tetapi Mentari tak sempat memperhatikannya.
3.   Alur Cerita
Berdasarkan seluruh isi daripada Novel Remaja Indonesia yang berjudul “Pokoknya Aku Suka Kamu” dapat disimpulkan baahwa alur cerita tersebut adalah maju karena tahap pertama mulai ada konflik/masalah dan lama kelamaan, ada suatu penyelesaian yang menimbulkan seketika puncak konflik pun datang. Setelah itu, timbulah suatu penyelesaian yang menjadikan cerita tersebut berakhir. Adapun alur ceritanya dapat dilihat dari ringkasan berita.
4.   Sudut Pandang
Dalam Novel tersebut, hanya ada satu unsur subjek. Yaitu orang ketiga, yang diantaranya: Bayu, Lintang, Gagah, Seruni, Karel, Dini, Riska, Mentari, Bu Amir, Pak Tirto, Pak Kadus, Pak Tua, Lucky, Arif, Mbak Deo, Eyang Kakung, Windy, Danu, Wilujeng, Andri, Eyang Brata, Orangtua Wibowo, Wibowo, Kania, Cherryl, Beni, dsb. Dikatakan orang ketiga, karena tokoh-tokoh dalam novel tersebut memakai kata ganti orang, bukan aku ataupun kamu.
5.   Amanat
Di dalam novel tersebut terdapat amanat yang tidak tersirat pada suatu kalimat, melainkaan dari isi keseluruhan akhir cerita. Dan amanat dari novel tersebut adalah “Janganlah menilai orang dari segi fisik atupun dari materi, tetapi lihatlah seseorang dari hatinya juga janganlah kamu membenci seseorang hanya gara-gara gengsi. Karena, bila hanya dilihat dari fisik serta materi, kita akan menyesal di belakangan hari”. Hal tersebutlah yang telah dialami oleh tokoh yang bernama Bayu. Pertama, ia hanya melihat Lintang sebelah mata yaitu dari fisik dan materinya, padahal ia tidak tahu bahwa Lintang adalah anak bos ayahnya yang amat kaya raya. Lintang pun cantik, dari luar ,maupun dari dalam. Tetapi, itu telah terjadi pada Bayu, sehingga Bayu menyesal di akhir cerita.



   

2 komentar: