Selasa, 17 April 2012

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

A.    Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Secara umum pendapatan nasional pun dapat diartikan sebagai total pendapatan faktor produksi, atau total pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi, yakni tenaga kerja, modal, dan tanah. Untuk mengartikan pendapatan nasional ada tiga sudut pandang yang harus dipahami.
Kegiatan ekonomi suatu negara dimulai saat perusahaan melakukan kegiatan produksi yang menghasilkan output berupa barang dan jasa. Jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi perusahaan di suatu negara dalam jangka waktu satu tahun disebut output nasional atau produk nasional.
Selanjutnya perusahaan akan menjual barang dan jasa kepada rumah tangga. Untuk membeli barang dan jasa tersebut, rumah tangga harus melakukan pengeluaran. Jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan rumah tangga suatu negara untuk membeli barang dan jasa dalam jangka waktu satu tahun disebut pengeluaran nasional.
Dari hasil penjualan barang dan jasa perusahaan harus membayar pada rumah tangga sebagai balas jas terhadap faktor-faktor produksi yang sudah digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian rumah tangga akan menerima pendapatan. Jumlah seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga sebagai balas jasa faktor-faktor produksi dalam jangka waktu satu tahun inilah yang disebut pendapatan nasional.
Pendapatan nasional dapat dilihat dengan 3 pendekatan, yaitu pendekatan nilai produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Ketiga arti tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Nilai semua barang dan jasa (output) yang dihasilkan pada suatu negara selama satu tahun.
2.      Jumlah semua pengeluaran yang terjadi pada suatu negara untuk membeli barang dan jasa selama satu tahun.
3.      Jumlah semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi sebagai balas jasa penggunaan faktor-faktor produksi pada suatu negara.
B.     Komponen Pendapatan Nasional
Dalam perhitungan pendapatan nasional, dikenal beberapa komponen. Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. 
1.     Produk Nasional Bruto/PNB (Gross National Product/GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai atau jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk/masyarakat suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. 
Nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan  oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan  negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Dalam menghitung GNP, para ahli ekonomi mengukur aktivitas ekonomi dalam 4 hal, yaitu sebagai berikut:
a.       Pengeluaran konsumen
Yang digolongkan dalam kegiatan pengeluaran konsumen adalah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen untuk kegunaan langsung mereka.
b.      Pengeluaran produsen atau bisnis
Para produsen dalam bisnisnya melakukan berbagai aktivitas ekonomi dengan menggunakan berbagai peralatan, mesin-mesin, bangunan-bangunan, dan sebagainya yang digunakan untuk memproduksi barang.
c.       Pengeluaran pemerintah
Untuk menggerakkan kegiatan ekonomi, pemerintah memproduksi dan membeli berbagai jasa dan barang.
d.      Pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa ekspor (ekspor neto)
Ekspor neto merupakan selisih antara ekspor dan impor. Angka ini bisa positif bisa negatif, tergantung apakah suatu negara lebih banyak mengekspor daripada mengimpor ataukah sebaliknya.
Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional menurut metode pengeluaran adalah sebagai berikut :
1. Rumah tangga dengan jenis pengeluaran Konsumsi ( Consumption/ C )
2. Perusahaan dengan jenis pengeluaran Investasi ( Investment/ I )
3. Pemerintah dengan jenis pengeluaran, Pengeluaran Pemerintah ( Government Expenditure/ G )
4. Masyarakat luar negeri dengan jenis pengeluaran Ekspor – Impor  (Export – Import/ X-M )
Dengan Y sebagai Produk Nasional Bruto, maka maka didapat rumus sebagai berikut :
GNP = GDP - Produk Netto terhadap luar negeri
Y = C + I + G + (X – M)
*) Jika PNB (GNP) tersebut dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per kapita.          
Contoh Soal:
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.

Jawab: PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul = Rp1.000.000,00  − Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
PNB (GNP)   = PDB + Penghasilan Neto
          = Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00)
                      = Rp3.000.000,00

2.    Produk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Artinya, GDP berbeda dengan GNP tidak diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produksi yang dihasilkan oleh penduduk negara bersangkutan yang berada di luar negeri. Namun GDP memperhitungkan produksi yang dihasilkan oleh orang asing yang berada di negara tempat ia tinggal. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang asing akan dikembalikan ke negara asalnya dan transaksinya dinamakan pembayaran luar negeri. Jadi jelaslah bahwa antara PDB dan PNB berbeda.
Maka munculah rumus yang telah durumuskan di bagian pertama, yaitu :


GNP = GDP + Pendapatan Faktor Neto Terhadap Luar negeri
 


Pendapatan faktor neto terhadap luar negeri dapat dirumuskan sebagai berikut:







Pendapatan faktor neto terhadap luar negeri
Nilai produksi warga negara sendiri di luar negeri
Nilai produksi warga negara asing di dalam negeri




Sekarang, kita akan membuktikan dengan menggunakan rumus diatas, hasilnya akan sama dengan cara sebelumnya.
GNP Indonesia      = GDP + Pendapatan Faktor Neto terhadap luar negeri
                                = 48 + (2-8)
                                = 48 – 6
                                = 42
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk)  dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan asing.
3.    Produk Nasional Neto/PNN (Net National Product/NNP)
NNP = GNP - PenyusutanProduk nasional neto disebut juga dengan istilah Net National Product/ NNP. Produk nasional neto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi GNP dengan penyusutan (depresiasi)


Contoh soal:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka:
NNP       =  2.007.191,1  − 104.337,9
   =  1.902.853,2 milliar
4.     Pendapatan Nasional Neto/PN ( Net National Income / NNI)
Pendapatan nasional neto/ net National Income adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat sebagai balas jasa faktor produksi selama satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan,
pajak hadiah, dll.

Seperti halnya GNP yang dibagi dalam empat area aktivitas ekonomi, NNI dibagi menjadi 5 tipe pendapatan sebagai berikut:
a.       Upah dan gaji yang dibayarkan kepada pekerja
b.      Pendapatan yang didapat oleh seorang wiraswasta atau individu, termasuk petani dan pemilik perusahaan perseorangan.
c.       Pendapatan dari sewa
d.      Keuntungan perusahaan
e.       Bunga dari simpanan dan investasi yang diterima oleh individu


NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
 


5.      Pendapatan Perseorangan/PP (Personal Income/PI)
            Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Tidak semua NNI akan sampai ke tangan setiap orang dalam masyarakat. Akan tetapi NNI harus dikurangi dulu dengan iuran ansuransi, iuran jaminan sosial, laba ditahan, pajak perseroan, dan ditambah dengan transfer payment. Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dsb. 


6.      PI = NNI + transfer payment – (Iuran jaminan sosial + laba ditahan + pajak perseroan)Pendapatan Bebas(PB)/ Disposible Income (DI) 
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang sudah menjadi hak mutlak bagi penerimanya atau pendapatan yang sudah siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi (maksudnya dibelanjakan). Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
DI = PI – Pajak Langsung
Contoh soal:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah, sedangkan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar dan pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar 85.272,2 milliar maka:
NNI        =  2.007.191,1  − 104.337,9  − 85.272,2
               =  1.817.519 milliar
7.      Pendapatan Perkapita
a.       Arti Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada periode tertentu (umumnya satu tahun). Pendapatan perkapita dapat dihitung dengan rumus:

GDP per kapita =   GDP/(Jumlah Penduduk)GNP perkapita GDP/(Jumlah Penduduk)


b.      Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk, dan Pendapatan Perkapita
Dengan rumus diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara pendapatan nasional (GNP atau GDP), jumlah penduduk dan pendapatan perkapita. Jika suatu negara ingin meningkatkan pendapatan perkapitanya, negara tersebut dapat melakukan dua cara berikut:
a.      Memperbesar jumlah pendapatan nasional
b.      Menahan laju pertumbuhan penduduk
c.       Manfaat Menghitung Pendapatan Perkapita
Dengan menghitung pendapatan perkapita, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh yaitu sebagai berikut:
a.       Dapat mengetahui tingkat perekonomian suatu negara
b.      Dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara
c.  Dapat melihat perkembangan perekonomian dan kemakmuran suatu negara dengan membandingkan besarnya pendapatan perkapita dari tahun ke tahun
d.      Dapat membandingkan tingkat kemakmuran (standar hidup) suatu negara
e.       Dapat memberikan data-data mengenai kependudukan

GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DIJika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat seperti di bawah ini:




Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila kita menerapkan dalam angka:
1.   GDP                                                                                                          Rp. 100.000,00
  Pendapatan Neto dari LN                                                                       Rp.  10.000,00  -
2    GNP                                                                                                          Rp.   90.000,00
  Depresiasi/Penyusutan                                                                             Rp.      5.000,00  -
3.   NNP                                                                                                          Rp.   85.000,00
  Pajak tidak langsung                                                                               Rp.     3.000,00  -
4.   NNI                                                                                                           Rp.   82.000,00
• Laba ditahan   Rp.  7.500
• PPh Persh.      Rp.  2.500
• Iuran Sosial     Rp.  1.000  +
                                                                                                            Rp.    11.000,00 -
5.   PI                                                                                                              Rp.    71.000,00
  Pajak Langsung                                                                                        Rp.      5.000,00 -
6.   DI                                                                                                              Rp.   66.000,00
 Konsumsi                                                                                                 Rp.   47.000,00 -
 Tabungan (saving)                                                                                    Rp.   19.000,00
C.    Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
1.      Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi
Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan nilai produksi adalah dengan mengalikan jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam satu tahun dengan harga satuannya masing-masing. Rumusnya sebagai berikut:


Y = [(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ...... + (Pn x Qn)]
 


Yang perlu diingat dalam hal ini adalah jangan sampai melakukan perhitungan berulang terhadap suatu jenis barang dan jasa. Oleh karena itu, yang harus dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) dari barang dan jasa, bukan nilai akhirnya. Perhatikan contoh berikut:
BajuKainBenangKapas 


Nama Barang
Nilai Akhir
Nilai Tambah
Kapas
Benang
Kain
Baju Anak
Rp. 20.000,00
Rp. 25.000,00
Rp. 37.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 5000,00
Rp. 12.000,00
Rp. 13.000,00
Total
Rp. 132.000,00
Rp. 50.000,00
Jadi, besarnya pendapatan nasional adalah sebesar nilai tambahnya yaitu Rp. 50.000,00

2.      Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran
Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah dengan rumus sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X – M) 

Keterangan :
            Y         = pendapatan nasional
            C         = konsumsi rumah tangga
            I           = investasi oleh perusahaan
            G         = Pengeluaran pemerintah
            X – M  = ekspor neto ( nilai ekspor – nilai impor )

3.      Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pendapatan
Y = W + r + i + P
Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari upah atau gaji, sewa, bunga, dan keuntungan. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan :
Y        : pendapatan nasional
W      : wage (upah atau gaji), adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor  produksi tenaga kerja
r        : rent (sewa), adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi tanah, gedung, dan harta tetap lainnya
i        : Interest (bunga), adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi modal
P      : profit (keuntungan), adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi kewirausahaan.
Dari ketiga metode perhitungan pendapatan nasional tersebut, Indonesia menggunakan metode perhitungan menurut pendekatan nilai produksi dan pendekatan pengeluaran. Sedangkan negara maju menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
D.    Manfaat dan Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional
1.      Manfaat
Setelah kita mempelajari pendapatan nasional, mulai pengertian, cara perhitungan, komponen dan konsepnya, manfaat apa yang dapat diperoleh? Sekarang akan dikemukakan manfaat yang dapat diperoleh dari mempelajari pendapatan nasional.
 Adapun manfaat tersebut sebagai berikut:
a.       Dapat mengetahui/menelaah struktur ekonomi suatu negara.
b.      Dapat membandingkan keadaan perekonomian suatu negara, masyarakat bahkan keluarga dari suatu waktu ke waktu lainnya.
c.       Dapat membandingkan perekonomian antardaerah di suatu negara.
d.      Dapat menghitung atau memperkirakan pendapatan pribadi atau keluarga dalam satu periode tertentu.
e.       sebagai dasar membuat kebijakan ekonomi pemerintah      
       
2.      Tujuan Perhitungan Pendapatan Nasional
Tujuan mempelajari perhitungan pendapatan nasional, sebagai berikut:
a.       Untuk melihat kemajuan masyarakat dan negara di bidang perekonomian serta melihat pemerataan pembangunan guna mencapai keadilan dan kemakmuran.
b.      Untuk memperoleh taksiran akurat tentang nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu masyarakat dalam satu tahun.
c.       Untuk mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat perekonomian suatu negara.
d.      Untuk membantu membuat rencana dan melaksanakan program pembangunan berjangka guna mencapai tujuan pembangunan nasional.
Komponen-komponen pendapatan nasional dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah sebagai berikut:
1.      Komponen Pendapatan Nasional Berdasarkan Pendekatan Nilai Produksi
Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut.
a.       Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan
b.      Pertambangan dan penggalian
c.       Industri pengolahan
d.      Listrik, gas, dan air minum
e.       Bangunan
f.       Perdagangan, hotel, dan restoran
g.      Pengangkutan dan komunkasi
h.      Bank dan lembaga keuangan lainnya
i.        Sewa rumah
j.        Pemerintahan dan pertahanan
k.      Jasa-jasa
2.      Komponen Pendapatan Nasional Berdasarkan Pendekatan Pendapatan
Komponen pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut :
a.    wage (upah atau gaji), adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor  produksi tenaga kerja
b. Rent (sewa), adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi tanah, gedung, dan harta tetap lainnya
c.   Interest (bunga), adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi modal
d.   profit (keuntungan), adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi kewirausahaan.
3.      Komponen Pendapatan Nasional Berdasarkan Pendekatan Pengeluaran
Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional menurut metode pengeluaran adalah sebagai berikut :
a.       Rumah tangga dengan jenis pengeluaran Konsumsi ( Consumption/ C )
b.      Perusahaan dengan jenis pengeluaran Investasi ( Investment/ I )
c.       Pemerintah dengan jenis pengeluaran Pemerintah ( Government Expenditure/ G )
d.      Masyarakat luar negeri dengan jenis pengeluaran Ekspor – Impor  (Export – Import/ X-M )
4.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
a.       Kualitas sumber daya manusia
b.      Potensi sumber daya alam
c.       Jumlah modal yang digunakan
d.      Tingkat tekhnologi yang digunakan
e.       Stabilitas keamanan
f.       Kebijakan pemerintah
g.      Keadaan geografis dan geologis
h.      Konsumsi, tabungan, dan investasi: Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
i.        Permintaan dan penawaran agregat :Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

4 komentar:

  1. Kak, tulisannya kok gak keliatan? :( putih semua...

    BalasHapus
  2. Pendapatan faktor neto terhadap luar negeri dapat dirumuskan sebagai berikut:
    tapi kok gak ada ?

    BalasHapus
  3. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.



    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    BalasHapus